Kamis, 18 Januari 2018

PEMASARAN INDUSTRI



Pemasaran merupakan hal yang sangat penting sejalan dengan semakin tinggi dan bertambahnya kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang berkualitas menjadikan pesaingan semakin ketat dalam lingkunngan bisnis yang terus berkembang.
Secara umum pemasaran dapat dikatakan sebagai pola pikir yang menyadari bahwa peusahaan tidak dapat bertahan tanpa adanya tansaksi pembelian. Perusahaan harus dapat memasarkan barang atau jasa yang diproduksi kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.
Pemasaran industri adalah kegiatan yang memfasilitasi terjadinya petukaran produk dengan pelanggan dalam pasar produksi, mencakup semua perusahaan yang membeli barang dan jasa industri.


Pemasaran dapat diartikan sebagai semua kegiatan yang diarahkan untuk mengenali dan memenuhi/memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen atau pelanggan.
Menurut Kotler yang dikutip oleh Subroto (2011:1) “mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial di mana setiap individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu atau kelompok lainnya. Dengan kata lain pemasaran adalah kegiatan manusia untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.”
Dengan kata lain, pemasaran adalah proses penciptaan, pengkomunikasian, dan penyampaian nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan baik dengan pelanggan, dengan cara yang menguntungkan baik bagi perusahaan maupun bagi pelanggan.

Pemasaran industri dikenal juga dengan pemasaran industrial, pemasaran bisnis, pemasaran antar-perusahaan, dan pemasaran oganisasi. Pemasaran industri berbeda dengan pemasaran produk konsumsi terutama dalam hal penggunaan produk dan konsumen yang dituju, di mana pemasaran industri mengarahkan produknya kepada:
1)      perusahaan yang akan menjual kembali produk tersebut,
2)      perusahaan yang membeli produk tersebut untuk mambantu proses produksinya, dan
3)      lembaga atau organisasi yang membeli produk tersebut untuk membantu kegiatan operasionalnya.
Menurut Bingham yang dikutip oleh Subroto (2011:2) menyatakan bahwa, “pemasaran industri adalah kegiatan yang memfasilitasi terjadinya pertukaran produk dengan pelanggan dalam pasar industri, mencakup semua perusahaan yang membeli barang dan jasa industri, untuk digunakan dalam memproduksi barang dan jasa yang akan dijual, disewakan, atau dipasok kepada konsumen lain.”
Menurut Rober W. Haas, DBA yang dikutip oleh Richard (2010), “pemasaran industri adalah aktivitas manusia yang ditujukan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pembeli yang ahli, atau memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli yang lain, yang dapat mempengaruhi pembelian barang-barang yang diperdagangkan, barang kebutuhan lembaga-lembaga dan barang kebutuhan organisasi pemerintah, melalui proses pertukaran.”
Contoh pemasaran industri adalah:
a)      pemasaran mesin tenun ke pabrik tenun,
b)      pemasaran kapal tanker ke perusahaan angkutan minyak,
c)      pemasaran jasa perawatan pesawat ke perusahaan penerbangan swasta,
d)     pemasaran jasa Kantor Akuntan Publik ke perusahaan hotel,
e)      pemasaran pabrik refinary ke perusahaan minyak.

Menurut Dhila (2014), “pemasaran mempunyai peranan yang penting dalam masyarakat karena pemasaran menyangkut berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang ekonomi dan sosial. Karena kegiatan pemasaran menyangkut masalah mengalirnya produk dari produsen ke konsumen, maka pemasaran menciptakan lapangan kerja yang penting bagi masyarakat. Dengan demikian pemasaran merupakan sektor yang penting dalam pendapatan masyarakat. Disamping itu, pula perlu disadari bahwa sebagian besar pengeluaran uang masyarakat konsumen mengalir ke kegiatan pemasaran. Beberapa ahli telah melakukan penelitian berkesimpulan, hampir 50% pengeluaran uang masyarakat konsumen di Amerika Serikat adalah untuk biaya-biaya pemasaran, termasuk biaya distribusi, biaya penelitian pasar, biaya pelayanan, dan biaya pengembangan produk.”
Pemasaran industri semakin lama menjadi semakin penting peranannya di dalam organisasi perusahaan industri. Peranan pemasaran industri lebih jelas kelihatan di dalam negara yang sedang menuju struktur perekonomian industri dan yang sudah menjadi negara industri.
Makin berkembang tingkat industri suatu negara, semakin terasa peranan pemasaran industri dalam pemasaran/penjualan produk industri di negara tersebut. Negara-negara tersebut sangat banyak membutuhkan peralatan dan produk industri. Kenaikan kegiatan pemakaian peralatan industri membawa perubahan dalam sistem pemasaran industri, yang mengakibatkan perubahan dalam strategi perusahaan dalam memasarkan produknya. Perubahan-perubahan ini harus diperhatikan baik dari segi perubahan lingkungan, perilaku pembeli, strategi pemasaran, strategi produk, strategi saluran distribusi, strategi harga, strategi promosi, riset pasar, dan lain sebagainya yang semuanya itu harus memperhatikan etika dan norma-noma yang berlaku dalam masyarakat pada umumnya.

Menurut Richard (2010), “Perbedaan pemasaran industri dan pemasaran konsumen yakni :
PEMASARAN KONSUMEN Terdiri dari individu dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi,
SEDANGKAN
PEMASARAN INDUSTRI mengarahkan produknya untuk perusahaan-perusahaan yang menjual produknya kembali kepada orang lain, kepada lembaga-lembaga yang memutuhkannya untuk keperluan proses produksi, atau kepada organisasi pemerintah untuk membantu aktivitas mereka setiap hari. Jadi pemsaran industri tidak menunjukkan produknya kepada konsumen akhir. Perusahaan-perusahaan yang membeli produk industri mengadakan pertukaran secara rasionil. Mereka membeli barang dengan memakai pertimbangan yang rasionil, ekonomis, dan menguntungkan.”
Perbedaan pemasaran industri dengan pemasaran konsumsi dapat terlihat dengan jelas berdasarkan karakteristiknya seperti karakteristik pemasaran, karakteristik pasar, hubungan antara penjual dan pembeli, produk, perilaku pembelian, saluran distribusi, metode promosi, dan energi harga yang digunakan.

1.      Nilai volume penjualan lebih besar
2.      Kuantitas volume penjualan lebih banyak
3.      Jumlah pembeli sedikit
4.      Lokasi pasar terkonsentrasi secara geografis
5.      Sifat produk kompleks secara teknis dan sesuai pesanan
6.      Sifat pembelian lebih profesional
7.      Faktor yang memengaruhi pembelian beragam
8.      Hubungan pembeli dan penjual dekat
9.      Strategi harga berdasarkan negosiasi dan penawaran kompetitif
10.  Metode promosi dengan cara penjualan personal
11.  Sifat saluran lebih langsung
12.  Mempertimbangkan imbal-beli
13.  Sistem sewa (leasing) banyak. (Subroto, 2011:4)
  
1.      Nilai volume penjualan lebih kecil
2.      Kuantitas volume penjualan lebih sedikit
3.      Jumlah pembeli banyak
4.      Lokasi pasar tersebar
5.      Sifat produk standar
6.      Sifat pembelian lebih pesonal
7.      Faktor yang memengaruhi pembelian tidak beragam/tunggal
8.      Hubungan pembeli dan penjual impesonal
9.      Strategi harga berdasarkan harga pabrik dan harga maksimum pengecer
10.  Metode promosi dengan cara advertensi
11.  Sifat saluran tidak langsung
12.  Tidak mempertimbangkan imbal-beli
13.  Sistem sewa (leasing) sedikit. (Subroto, 2011:4)


Dhila. 2014. Peran Pemasaran Bagi Masyarakat diakses pada tanggal 22 Januari 2017. http://dhilaadilah.blogspot.co.id/2014/04/peran-pemasaran-bagi-masyarakat.html
Richard. 2010. Pasar Industri dan Konsumen diakses pada tanggal 21 Januari 2017. http://richardandreas-richard.blogspot.co.id/2012/03/pasar-industri-dan-konsumen.html
Subroto, Budiarto. 2011. Pemasaran Industri Business to Business Maketing. Yogyakarta: Andi Offset.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar